Sebuah Jurnal

Menikmati Kudapan Dan Kopi Di The Better Half | Outram – SG




Saat tiba di kedai kopi mungil yang berlokasi di pojokan sebuah HDB bernama Everton Park, saya masih mengenakan baju jalan pagi saya. Setelah membakar kalori dan berpanas ria di sepanjang Southern Ridge Trail, rasanya saya pantas menerima sedikit yang manis dan kudapan sore terdengar menarik. 

Perjalanan Singkat Di Tangkahan | Menginap Di Terrario Tangkahan


 


Saat mencoba menuangkan cerita perjalanan saya kali ini, hujan lebat tengah melanda Medan. Sontak pikiran saya kembali pada moment dua malam yang lalu – di Tangkahan. Ya, saya baru saja kembali ke Medan siang tadi. Bersyukur sepanjang perjalanan cuaca cerah.

 

Semakin ke sini, saya merasa harus menuliskan jurnal perjalanan saya secepat mungkin. Meski berkesan, namun detil kecil sering terlupa. Jadilah saya di sini, dengan separuh hati masih tertinggal di Tangkahan, mulai duduk menyesap secangkir kafein sambil mulai menulis.


 



Agenda liburan ke Tangkahan baru terlaksana saat Wie, sahabat saya, mengajak menginap ke Terrario, sebuah penginapan berkesadaran yang sudah menjadi incaran saya sejak lama. Saya pun mengiyakan dengan semangat penuh. Kebetulan liburan Lebaran ini tidak ke mana- mana. Jodoh memang selalu datang di waktu yang tepat.

 

Menginap di Wink SG @ McCallum Street Singapore | SG 2025


 

Hotel kapsul selalu menjadi pilihan saya kala melalukan perjalanan solo. Bagi saya, berpergian bukan sekadar mengunjungi tempat wisata, tempat menginap juga menjadi salah satu aspek penting yang saya kepoin sebelum eksekusi. Bisa tertidur lelap dalam sebuah perjalanan itu menurut saya sebuah kemewahan karena tidak setiap kamar bisa membuat kita tidur nyenyak.

 

Jauh sebelum berangkat, saya sudah mereservasi sebuah kapsul yang berlokasi di Telok Ayer di area CBD. Tentu saja harus yang free cancellation untuk berjaga- jaga seandainya saya batal ke Singapura. Puji Tuhan saya tetap jadi berangkat dan akhirnya bisa mencoba untuk menginap di kapsul yang terletak di lantai tiga sebuah bangunan tua di area yang dipenuhi gedung pencakar langit ini.

Perjalanan Menuju Changi International Airport |SG 2025


Singapura menjadi negara pertama yang saya kunjungi di tahun 2025. Saya tidak bisa lebih bersyukur atas berkat Tuhan dan kesempatan yang masih diberikan kepada saya untuk bisa menikmati pengalaman ini.

 

Awalnya tidak ada agenda khusus untuk balik lagi ke Singapura, hanya setiap hendak pulang dari Singapura, hati kecil ini selalu berbisik: nanti balik lagi ya. Banyak teman- teman dan netizen yang bilang mahal, ngapain balik. Namun bagi saya Singapura tidak selalu tentang mahal dan mewah. Banyak cara untuk menikmati negeri kecil ini tanpa harus menguras kocek yang terlalu dalam.

 

Sebagai warga Medan, saya sangat senang saat mendengar berita bahwa Jetstar akan kembali terbang dari Kualanamu menuju ke Singapura. Selain karena harganya yang terjangkau, pengalaman sebelumnya menumpang maskapai asal negeri kangguru ini lancar-lancar saja. Tiket seharga 450 ribu ditawarkan untuk berangkat ke Singapura. Dengan biaya proses 50 ribu, saya pun mengantongi tiket pergi ke negeri singa.

 

Kembali Mencoba

 


Kembali. Rasanya entah sudah berapa kali saya menggoreskan kata ini. Satu kata sederhana namun untuk  menjalaninya ternyata cukup menantang. Begitu tercetus keinginan kembali, sacara harfiah kembali namun konsistensinya dipertanyakan. Oleh karena itu, izinkan saya untuk memulai kembali. Kali ini saya mencoba. Semoga berhasil 😊

 

2024 menjadi tahun yang indah namun memberikan cukup banyak tantangan sejak memasuki pertengahan tahun. Hampir setiap kuartal ada perjalanan dan saya sangat bersyukur untuk itu. Bermula dari semangat solo trip dan jodohnya trip bareng sahabat, sebagian trip Bersama keluarga. Menyenangkan sekali!

 

Di sepanjang perjalanan 2024 lalu, saya banyak menerima berkat dan kebaikan dari setiap kota yang saya kunjungi. Saya tidak bisa lebih bersyukur dari itu. Orang baik di luar masih ada. Hati saya tentu saja menjadi hangat dan saya tidak sabar untuk melakukan perjalanan lagi.

 

Memasuki pertengahan 2024 menjadi agak menantang. Mama menjalani operasi ganti lutut total (total knee replacement). Awalnya kami positif karena operasi ini termasuk umum dan banyak teman- teman beliau yang berhasil dalam menjalani operasi dan rehabilitasi. Namun tidak dengan Mama. Beliau mengalami kendala selama masa rehabilitasi. Perjalanan ini akan menjadi lebih panjang. Hingga saya menulis ini, sudah tujuh bulan sejak operasi berlalu.

 

Kami mencoba segala opsi dan hingga kini lutut baru Mama masih belum mendapat rentang gerak yang diharapkan karena terlanjut ada fibrosis di lututnya. Tidak banyak opsi lanjutan yang ditawarkan oleh dokter selain revisi atau hidup dengan lutut yang tidak bisa ditekuk. Dokter lain menyarankan untuk tetap mencoba fisioterapi dan opsi ini yang tengah kami jalani.

 

Tidak hanya sakit namun bengkak dan gejala lain yang sebelumnya tidak pernah tampak mulai muncul. Dokter masih harus mengamati dan belum tahu pasti penanganannya. Kami hanya bisa terus berlatih dan berdoa semoga lutut baru ini bisa bekerja sama dan diterima dengan baik di kaki Mama. Doakan ya!

 

Cukup lama juga saya vakum dari kegiatan luar rumah dan aktivitas berpergian. Di awal 2025 ini beruntung saya sudah bisa memulai kembali. Satu trip sudah rampung di awal tahun ini. Saya sudah tidak sabar untuk membagikan cerita ini kepada kalian. Sampai jumpa di lembaran berikutnya.